TERAKREDITASI

Senin, 18 Februari 2013

Tafaqquh Fiddin

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.


Sesungguhnya mempelajari ilmu agama (tafaqquh fiddin) termasuk amalan yang paling utama dan termasuk tanda kebaikan pada seseorang. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ

“Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, Maka Dia akan memberikan pemahaman agama kepadanya.” 2

Karena dengan mendalami ilmu agama akan mengantarkan kita kepada ilmu yang bermanfaat, di mana setiap amalan shalih dibangun di atas ilmu. Allah ta’ala berfirman :

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً

“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.” (QS. Al Fath: 28)

Yang dimaksud dengan “huda” adalah ilmu yang bermanfaat dan “din al haq” adalah amal shalih.

Allah ta’ala telah memerintahkan nabiNya untuk berdoa memohon tambahan ilmu, sebagaimana firmanNya,

وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْماً

“ dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thaha: 114)

Al hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata : Firman Allah azza wa jalla وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْماً sangat jelas menunjukkan tentang keutamaan ilmu. Karena Allah tidak pernah memerintahkan nabiNya untuk meminta (berdoa) atas tambahan sesuatu kecuali ilmu3.

Jumat, 15 Februari 2013

Kitab kuning atau Kitab Standar

Kitab kuning, dalam agama islam, merujuk kepada sebuah kitab tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama islam (diraasah al-islamiyyah), mulai dari fiqh, aqidah, akhlaq/tasawuf, tata bahasa arab (`ilmu nahwu dan `ilmu sharf), hadits, tafsir, `ulumul qur'aan, hingga pada ilmu sosial dan kemasyarakatan (mu`amalah). Disebut juga dengan kitab gundul karena memang tidak memiliki harakat (fathah, kasrah, dhammah, sukun), tidak seperti kitab al-Quran pada umumnya. Oleh sebab itu, untuk bisa membaca kitab kuning berikut arti harfiah kalimat per kalimat agar bisa dipahami secara menyeluruh, dibutuhkan waktu lama

Beberapa kitab kuning terkenal

Bidang Tafsir
  • Tafsir Thabari
  • Ibnu Katsir
  • Jalalain

Bidang Ulumul Qur’an
  • I`rabul Qur’an
  • Asbabu Nuzulil Qur’an
  • Fadlailul Qur’an
  • Majazul Qur’an
  • Lubabun Nuzul
  • At-Tibyan
  • Fath al-Rahmaan
Bidang Fiqih
  • I`anatuh Thalibin,
  • Fathul Mu`in
  • Raudlatuth Thalibin
  • Bidayatul Mujtahid
  • Fathul Qorib
Bidang Tasawuf dan Akhlak
  • Ihya Ulumiddin, karya Imam al-Ghazali
  • Riyadlush Shalihin
Di zaman dahulu sulit mendapatkan kitab, karena belum banyak percetakan tersebar, disamping alat tulis juga sulit didapat dan mahal, namun di zaman modern ini kita sangat mudah mendapatkannya, apalagi sekarang sudah ada model kitab di komputer, dengan software gratispun kita bisa mendapatkannya dengan mudah, bagaimana caranya ??? Kita bisa download di berbagai situs yang menyediakan kitab gratis, diantaranya :

http://www.shamela.ws
http://www.almeshkat.com/books/
http://www.almaktba.com
http://saaid.net/book/index.php

Juga bisa dicari di http://www.sultan.org/a cari kitab gratis disana dengan bahasa arab tentunya.


TUNTUNAN THAHARAH DAN SHALAT


WUDHU

Wudhu adalah thaharah yang wajib dari hadats kecil, seperti buang air kecil, buang air besar, keluar angin dari dubur ( kentut ), dan tidur nyenyak, serta memakan daging onta.

Tata cara berwudhu :

1. Niat wudhu

2. membaca “ Basmallah”.

3. membasuh kedua telapak tangan ( 3x).

4. berkumur serta menghirup air ke hidung ( 3x).

5. membasuh seluruh muka ( sampai batasan muka dengan telinga) dan dari tempat pertumbuhan rambut kepala sampai jenggot bagian bawah ( 3x ).

6. membasuh kedua tangan, dari ujung jari sampai siku-siku. Di awali dengan tangan kanan, kemudian tangan kiri ( 3x ).

7. mengusap kepala, yaitu dengan membasahi tangan kemudian menjalankannya dari kepala bagian depan sampai bagian belakang, kemudian mengembalikannya ( mengembalikan tangan tersebut dari belakang sampai ke depan lagi ). (1x ).

8. mengusap kedua telinga dengan memasukkan jari telunjuk dalam lubang telinga, dan mengusap bagian luar ( belakang ) dengan jempol ( 1x ).

9. membasuh kedua kaki, yaitu dari ujung jari sampai mata kaki, di awali kaki kanan, kemudian kaki kiri ( 3x ).

Senin, 11 Februari 2013

Kilas Sejarah Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh


Foto Saya
Pondok Pesatntren Al – Hidayah Tarbiyah Islamiah ( PPATI ) Muara Labuh terletak di Jorong Kalampaian Kec. Sungai Pagu Kab. Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat. Berawal setelah Ilyas Yatim( Alm ),  Hasyim Ismail ( Alm ), dan Ja’far Dt. R. Pendapatan (Alm ) tamatan Madrasah Tarbiyah  Islamiah  ( MTI ) Candung Bukittingi pada tahun 1935. Timbul hasrat bagi alumni tersebut diatas untuk membangun MTI di Muara Labuh. Hasrat tersebut dilanjutkan dengan mengadakan musyawarah dalam bulan Ramadhan 1354 H/1935 M bertempat di sebuah Surau Kampung Tarandam.

Dalam musyawarah tersebut mendapat kesepakatan untuk medirikan sekolah agama yang diberi nama Madrasah Tarbiyah Islamiah ( MTI ) Muara Labuh. Dan sebagai pengurusnya ditetapkan Ilyas Yatim, Hasyim Ismail, dan Ja’far Dt. R. Pendapatan. Kemudian ketiga orang tersebut yang diangkat menjadi pengurus dan berusaha mencari tempat belajar dan usaha mereka itu berhasil, yaitu menyewa rumah Dt. R. Santoso yang terletak di belakang Pasar Muara Labuh sedangkan alat – alat belajar seperti meja, kursi dan yang lainnya berasal dari bantuan masyarakat.

Makna Tarbiyah Islamiyah



Terkait dengan kehidupan manusia, Islam memberi banyak perhatian pada aspek tarbiyah (pendidikan). Diantara bukti yang dapat diungkapkan adalah banyaknya istilah Ar Rabb yang digunakan dalam Al Qur′an, yang menurut Ibnu Manzur, diturunkan dari akar yang sama dengan kata tarbiyah. Abul A′la Al Maududi menyatakan, "mendidik dan memberikan perhatian" adalah salah satu dari makna-makna kata Rabb. Al Qurthubi berpendapat, kata Rabb dipakai untuk menggambarkan siapa saja yang melakukan sesuatu menurut cara yang sempurna.

Ar Razi membuat perbandingan antara Allah sebagai Murabbi dan manusia sebagai murobbi. Ia menyatakan bahwa Allah sebagai Murobbi berbeda dengan manusiayang tahu betul dengan segala kebutuhan yang dididiknya lantaran Dia adalah Dzat Pencipta. "Perhatiannya tidak terbatas hanya pada sekelompok manusia; Allah memperhatikan dan mendidik seluruh makhluk dan karenanya kemudian digelari Rabbul Alamin", lanjut Ar Razi.