TERAKREDITASI

Senin, 07 Oktober 2013

Hikmah dan Keutamaan Qurban 'Idul Adha


Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa, Hari Raya ‘Idul Adha, dimana di hari itu dan hari tasyrik dilakukan penyembelihan hewan qurban. Jika Anda belum memutuskan untuk berkurban tahun ini, ada baiknya Anda menyimak hikmah dan keutamaan qurban pada hari-hari tersebut:

1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban

Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]

2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]

3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]

4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa

“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]

5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”

6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]

7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibeahim, Ibrahim Berkata : "Hai anak ku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelih mu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu !" Ia menjawab : " Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada mu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan kami panggilah dia :" Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah kami memberi  balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (Qur'an Surat Ash Shafat : 102-107)

Kamis, 30 Mei 2013

Kronologi Israk dan Mikraj

E-mail Cetak PDF
1. Sebelum Israk dan Mikraj

Rasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika'il. Hati Baginda S. A. W.  dicuci dengan air zamzam,
dibuang ketul hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan "khatimin nubuwwah". Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan "Israk" itu.

2. Semasa Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):

Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibrail dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibrail supaya berhenti dan bersembahyang sebanyak dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:

i. Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah. ii. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah; iii. Baitul-Laham (tempat Nabi 'Isa A. S. dilahirkan);

Senin, 13 Mei 2013

Ruang Diskusi Alumni

Mari Kita Saling Berbagi dan Memberikan Masukan Untuk Kemajuan Pondok Pesantren Kita Kedepan

Senin, 29 April 2013

Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2014/2015


Di tengah arus globalisasi yang semangkin mengkhawatirkan, terutama pengaruhnya  terhadap pembentukan kepribadian para generasi  yang semangkin jauh dari al-qur’an dan sunnah sebagai akibat dari ketidakmampuan dalam menyaring  arus globalisasi tersebut dan minimnya pengetahuan agama. 
Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah (PPATI) Muara Labuh merupakan lembaga pendidikan agama yang didirikan pada tahun 1936, telah melahirkan banyak tokoh ulama, baik yang berkecimpung di lembaga pemerintah sebagai pegawai negeri sipil (PNS) maupun sebagai ulama yang disegani ditengah-tengah masyarakat.
Dalam rangka mensyi’arkan agama islam dan membina para generasi yang qur’ani , bermoral dan berakhlak mulia serta memiliki kecakapan intelektual,  Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh kembali membuka pendaftaran santri/siswa baru tingkat MTs dan tingkat Aliyah.

Kurikulum Pendidikan:

Sesuai dengan tujuan berdirinya Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Kementerian Agama serta tuntutan yang ada, maka Pondok Pesantren Al-hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh melaksanakan kurikulum dengan muatan sebagai berikut :

ü  Pendidikan Agama
ü  Pembelajaran kitab kuning
ü  Pendidikan Bahasa
ü  Pendidikan Umum
ü  Pendidikan Ketermapilan


Syarat-syarat pendaftaran :

- Photo Copy Ijazah 2 lembar
- Photo Copy SKHUN 2 lembar
- Photo Akte Kelahiran
- Pas Photo Ukuran 3 x 4  2 lembar, 2 x 3  2 lembar
- Mengisi Formulir Pendaftaran   

Tes masuk dilaksanakan saat pendaftaran, antara lain :
- Baca Al-qur'an
- Wawancara
- Tes Tulis

Pendaftaran
Tanggal : 01 Juni s/d  20 Juni 2014
Jam        : 08.00 – 12.00

Tempat Pendaftaran :
Gedung Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah (PPATI)  Muara Labuh            
Jl. Kalampaian Kec. Sungai Pagu Kab. Solok Selatan

Informasi lebih lanjut  dapat diperoleh di :
-          PPATI Muara Labuh (Tlp. (0755) 70054)
-          http//tarbiyahmuaralabuh.blogspot.com



Sabtu, 27 April 2013

DIBUTUHKAN
1 orang Guru Putra dan 1 orang Guru Putri untuk pembina asrama di Pondok Pesantren Alhidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh Solok Selatan, dengan persyaratan  menguasai salah satu bidang di bawah ini :
- Mampu mengajar kitab kuning/ kitab standar
- Mampu berbahasa arab
- Mampu berbahasa  inggris

 Bagi yang berminat silahkan hubungi kontak informasi Pondok Pesantren Al-hidayah Tarbiyah Islamiyah Muaralabuh

Kamis, 14 Maret 2013

Kunjungan Kanwil Kemenag Sumbar

Kunjungan Kepala Kanwil Kemenag Sumbar Drs. H. Ismail Usman dan Kabag TU Kanwil Kemenag Sumbar Drs. H. Bustari beserta rombongan  ke Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh tanggal 2 Maret 2013

Sabtu, 02 Maret 2013

Infoku

Foto Saya
Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh berdiri pada tahun 1936 sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tahun 1984 di bentuklah yayasan sehingga menjadi Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh.

Info Tarbiyah Kita

Alumni Tarbiyah telah banyak tersebar di seluruh daerah dan berkiprah di berbagai bidang.
Pada saat ini Tarbiyah Islamiyah Muaralabuh atau Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh masih tetap berkiprah sebagai lembaga pendidikan dan media dakwah dalam mengembangkan ajaran islam.

Melalui forum ini Tarbiyah Muara Labuh menghimbau kepada Buya/Ustadz/Ustadzah/Bapak/Ibu/Saudara Alumni dan para donatur untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan Tarbiyah Kita ini. Dengan harapan Tarbiyah kita terus mengalami kemajuan dan perkembangan ke depan.

Kepada para alumni yang ingin berpartisipasi baik moril ataupun materil dapat menghubung
Kontak Informasi :
Anwar Rahmani ( Ketua Yayasan ) 081266389389
Ofbendri, S.PdI ( Sekretaris Yayasan ) 087272460484
Agusrizal, S.PdI ( Pimpinan Pondok Pesantren)  081374654694

Kontak Informasi Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh
Foto Saya
Alamat Jalan Kalampaian Muara Labuh Solok Selatan
Web http://tarbiyahmuaralabuh.blogspot.com
Email ppati.kalampaian@gmail.com

Kontak Informasi :
Anwar Rahmani ( Ketua Yayasan ) 081266389389
Ofbendri, S.PdI ( Sekretaris Yayasan ) 087272460484
Agusrizal, S.PdI ( Pimpinan Pondok Pesantren)  081374654694

Senin, 18 Februari 2013

Tafaqquh Fiddin

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.


Sesungguhnya mempelajari ilmu agama (tafaqquh fiddin) termasuk amalan yang paling utama dan termasuk tanda kebaikan pada seseorang. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ

“Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, Maka Dia akan memberikan pemahaman agama kepadanya.” 2

Karena dengan mendalami ilmu agama akan mengantarkan kita kepada ilmu yang bermanfaat, di mana setiap amalan shalih dibangun di atas ilmu. Allah ta’ala berfirman :

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً

“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.” (QS. Al Fath: 28)

Yang dimaksud dengan “huda” adalah ilmu yang bermanfaat dan “din al haq” adalah amal shalih.

Allah ta’ala telah memerintahkan nabiNya untuk berdoa memohon tambahan ilmu, sebagaimana firmanNya,

وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْماً

“ dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thaha: 114)

Al hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata : Firman Allah azza wa jalla وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْماً sangat jelas menunjukkan tentang keutamaan ilmu. Karena Allah tidak pernah memerintahkan nabiNya untuk meminta (berdoa) atas tambahan sesuatu kecuali ilmu3.

Jumat, 15 Februari 2013

Kitab kuning atau Kitab Standar

Kitab kuning, dalam agama islam, merujuk kepada sebuah kitab tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama islam (diraasah al-islamiyyah), mulai dari fiqh, aqidah, akhlaq/tasawuf, tata bahasa arab (`ilmu nahwu dan `ilmu sharf), hadits, tafsir, `ulumul qur'aan, hingga pada ilmu sosial dan kemasyarakatan (mu`amalah). Disebut juga dengan kitab gundul karena memang tidak memiliki harakat (fathah, kasrah, dhammah, sukun), tidak seperti kitab al-Quran pada umumnya. Oleh sebab itu, untuk bisa membaca kitab kuning berikut arti harfiah kalimat per kalimat agar bisa dipahami secara menyeluruh, dibutuhkan waktu lama

Beberapa kitab kuning terkenal

Bidang Tafsir
  • Tafsir Thabari
  • Ibnu Katsir
  • Jalalain

Bidang Ulumul Qur’an
  • I`rabul Qur’an
  • Asbabu Nuzulil Qur’an
  • Fadlailul Qur’an
  • Majazul Qur’an
  • Lubabun Nuzul
  • At-Tibyan
  • Fath al-Rahmaan
Bidang Fiqih
  • I`anatuh Thalibin,
  • Fathul Mu`in
  • Raudlatuth Thalibin
  • Bidayatul Mujtahid
  • Fathul Qorib
Bidang Tasawuf dan Akhlak
  • Ihya Ulumiddin, karya Imam al-Ghazali
  • Riyadlush Shalihin
Di zaman dahulu sulit mendapatkan kitab, karena belum banyak percetakan tersebar, disamping alat tulis juga sulit didapat dan mahal, namun di zaman modern ini kita sangat mudah mendapatkannya, apalagi sekarang sudah ada model kitab di komputer, dengan software gratispun kita bisa mendapatkannya dengan mudah, bagaimana caranya ??? Kita bisa download di berbagai situs yang menyediakan kitab gratis, diantaranya :

http://www.shamela.ws
http://www.almeshkat.com/books/
http://www.almaktba.com
http://saaid.net/book/index.php

Juga bisa dicari di http://www.sultan.org/a cari kitab gratis disana dengan bahasa arab tentunya.


TUNTUNAN THAHARAH DAN SHALAT


WUDHU

Wudhu adalah thaharah yang wajib dari hadats kecil, seperti buang air kecil, buang air besar, keluar angin dari dubur ( kentut ), dan tidur nyenyak, serta memakan daging onta.

Tata cara berwudhu :

1. Niat wudhu

2. membaca “ Basmallah”.

3. membasuh kedua telapak tangan ( 3x).

4. berkumur serta menghirup air ke hidung ( 3x).

5. membasuh seluruh muka ( sampai batasan muka dengan telinga) dan dari tempat pertumbuhan rambut kepala sampai jenggot bagian bawah ( 3x ).

6. membasuh kedua tangan, dari ujung jari sampai siku-siku. Di awali dengan tangan kanan, kemudian tangan kiri ( 3x ).

7. mengusap kepala, yaitu dengan membasahi tangan kemudian menjalankannya dari kepala bagian depan sampai bagian belakang, kemudian mengembalikannya ( mengembalikan tangan tersebut dari belakang sampai ke depan lagi ). (1x ).

8. mengusap kedua telinga dengan memasukkan jari telunjuk dalam lubang telinga, dan mengusap bagian luar ( belakang ) dengan jempol ( 1x ).

9. membasuh kedua kaki, yaitu dari ujung jari sampai mata kaki, di awali kaki kanan, kemudian kaki kiri ( 3x ).

Senin, 11 Februari 2013

Kilas Sejarah Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarbiyah Islamiyah Muara Labuh


Foto Saya
Pondok Pesatntren Al – Hidayah Tarbiyah Islamiah ( PPATI ) Muara Labuh terletak di Jorong Kalampaian Kec. Sungai Pagu Kab. Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat. Berawal setelah Ilyas Yatim( Alm ),  Hasyim Ismail ( Alm ), dan Ja’far Dt. R. Pendapatan (Alm ) tamatan Madrasah Tarbiyah  Islamiah  ( MTI ) Candung Bukittingi pada tahun 1935. Timbul hasrat bagi alumni tersebut diatas untuk membangun MTI di Muara Labuh. Hasrat tersebut dilanjutkan dengan mengadakan musyawarah dalam bulan Ramadhan 1354 H/1935 M bertempat di sebuah Surau Kampung Tarandam.

Dalam musyawarah tersebut mendapat kesepakatan untuk medirikan sekolah agama yang diberi nama Madrasah Tarbiyah Islamiah ( MTI ) Muara Labuh. Dan sebagai pengurusnya ditetapkan Ilyas Yatim, Hasyim Ismail, dan Ja’far Dt. R. Pendapatan. Kemudian ketiga orang tersebut yang diangkat menjadi pengurus dan berusaha mencari tempat belajar dan usaha mereka itu berhasil, yaitu menyewa rumah Dt. R. Santoso yang terletak di belakang Pasar Muara Labuh sedangkan alat – alat belajar seperti meja, kursi dan yang lainnya berasal dari bantuan masyarakat.

Makna Tarbiyah Islamiyah



Terkait dengan kehidupan manusia, Islam memberi banyak perhatian pada aspek tarbiyah (pendidikan). Diantara bukti yang dapat diungkapkan adalah banyaknya istilah Ar Rabb yang digunakan dalam Al Qur′an, yang menurut Ibnu Manzur, diturunkan dari akar yang sama dengan kata tarbiyah. Abul A′la Al Maududi menyatakan, "mendidik dan memberikan perhatian" adalah salah satu dari makna-makna kata Rabb. Al Qurthubi berpendapat, kata Rabb dipakai untuk menggambarkan siapa saja yang melakukan sesuatu menurut cara yang sempurna.

Ar Razi membuat perbandingan antara Allah sebagai Murabbi dan manusia sebagai murobbi. Ia menyatakan bahwa Allah sebagai Murobbi berbeda dengan manusiayang tahu betul dengan segala kebutuhan yang dididiknya lantaran Dia adalah Dzat Pencipta. "Perhatiannya tidak terbatas hanya pada sekelompok manusia; Allah memperhatikan dan mendidik seluruh makhluk dan karenanya kemudian digelari Rabbul Alamin", lanjut Ar Razi.